Cegah Penyakit Menular, Lapas Slawi Rutin Berikan Layanan Kesehatan Bagi Warga Binaan

SLAWI -  Skrining kesehatan bagi warga binaan yang baru masuk ke Lapas adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi Kanwil Kemenkumham Jateng. Skrining kesehatan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan warga binaan baru baik itu warga binaan  ataupun tahanan baru dan mendeteksi jika ada riwayat penyakit yang mungkin diderita sehingga bisa diambil tindakan sesegera mungkin. Senin, (08/05/2023) 

Skrining kesehatan pada warga binaan dan tahanan baru dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan tenaga kesehatan(Nakes)  Puskesmas Kambangan karena di Lapas Slawi sendiri belum memiliki tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat.

Baca juga: Rentan Kriminalisasi, Komisi IX DPR RI Akan Perjuangkan Payung Hukum Bagi Apoteker

Kegiatan layanan kesehatan meliputi skrining TB, Hepatitis C-HIV, serta skrining Covid-19. Serangkaian tes ini bermanfaat untuk mencegah penularan penyakit antar warga binaan yang berada di dalam Lapas, juga mengantisipasi gangguan kesehatan para warga binaan dan tahanan tersebut.

Nakes dari Puskesmas Kambangan, Syauki mengungkapkan, “kegiatan tersebut diberlakukan baik untuk warga binaan pindahan ataupun tahanan baru yang dikirim ke Lapas Slawi guna mendeteksi adanya tanda-tanda dari penyakit TB, Hepatitis C-HIV dan Covid-19” jelas nya. 

Baca juga: Babinsa Purwoharjo Dampingi Vaksinasi Di Desa Binaan

Staff Perawatan Lapas Slawi, Ihda Laely mengungkapkan selain dilakukan Skrining kesehatan, Warga Binaan pindahan diberikan pengarahan dan sosialisasi yang dilakukan oleh bagian perawatan Lapas Slawi. Kemudian apabila ada WBP yang sakit maka WBP yang sakit tersebut ataupun penghuni lain bisa segera melaporkan ke petugas jaga atau komandan jaga untuk menghubungi bagian perawatan agar kemudian diberikan penanganan. 

Warga binaan dan tahanan baru juga ditegaskan wajib rajin berolahraga, menjaga kesehatan, kebersihan diri dan lingkungan karena hal tersebut berpengaruh pada kesehatan dalam rangka mencegah penularan penyakit dan menciptakan gaya hidup sehat.

Baca juga: 70 Persen Nakes Puskesmas Non-ASN, Edy Wuryanto Dorong Proses Pendataan yang Lebih Baik

(Humas Lapas Slawi)